SEJARAH DESA PAYAMAN
Menurut orang tua di desa
Payaman, pada zaman dahulu ada seorang prajurit yang bernama Arya Jipang
mempunyai seekor kuda yang bernama gagakrimang, Arya Jipang mencari tempat
untuk memandikan kuda tersebut. Saat sampai diujung barat, Arya Jipang
mengincar tempat tersebut untuk dijadikan tempat pemandian kuda, sehingga
tempat tersebut dinamai PAYAMAN. Setelah memandikan kuda, Arya Jipang berjalan
ke arah timur untuk menempatkan kuda tersebut ke kandang, setelah sampai
ternyata kandang tersebut kobong (terbakar) sehingga tempat itu dijadikan
MERBONG. Kemudian Arya Jipang mencari tempat mengembala kuda tersebut, dan Arya
Jipang menerawang disuatu tempat sehingga tempat tersebut dinamai desa TAWANG,
setelah menerawang Arya Jipang berjalan ke arah timur lagi dan mendapatkan
tempat yang cocok untuk mengembala kuda tersebut, Arya Jipang mengembala kuda
tersebut ditempat itu sehingga tempat itu dinamai desa KLAWARAN. Dan Arya
Jipang dijadikan nama jalan di daerah tawang.
VILLAGE HISTORY Payaman
According to parents in
the village Payaman, in ancient times there was a soldier named Arya Jipang
have a horse named gagakrimang, Arya Jipang looking for a place to bathe the
horse. The time until western tip, Arya Jipang eyeing the venue to be used as a
bathhouse horse, so the place was named Payaman. After bathing the horses, Arya
Jipang walk eastward to put the horses to the stable, after the cage until it
turns kobong (burned) so that the place was used as MERBONG. Then Arya Jipang
looking for a place mengembala the horse, and Arya Jipang dreamy in one place
so that the place is named after the village of Tawang, after staring Arya
Jipang walking east again and get a suitable place to mengembala the horse,
Arya Jipang mengembala the horse on the ground so that the spot the village is
named after KLAWARAN. And Arya Jipang used as a street name in Tawang area.
Murboto Village
Pada suatu hari ada
seseorang yang berjalan-jalan dan orang itu menemukan sebuah sumur di tengah
hutan yang tertutupi oleh semak belukar. Setelah orang itu membersihkannya ternyata
itu adalah sumur tua yang terbuat dari batu-bata dan di samping sumur itu
terdapat gayung emas yang sudah tertutup tanah, dan dedaunan.
Kemudian orang itu
memberitahukan pada semua warga bahwa di tengah hutan terdapat sumur dari
batu-bata dan gayung emas. Dan mulai sejak itu sumur itu digunakan oleh warga
setempat untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Kemudian desa itu dinamakan
desa Murboto dari kata Sumur dan Boto. Itulah asal-usul Desa Murboto.
MURBOTO VILLAGE
One day there is someone
walking around and people that find a well in the middle of the forest covered
by shrubs. Once the person cleaning it turns out it was an old well made of
bricks and in addition to the wells already contained gold dipper covered with
soil and foliage.
Then that person tells
the citizens that there is a well in the middle of the jungle of bricks and
scoop gold. And ever since the well used by local residents to meet their daily
water needs. Then the village was named village Murboto of said wells and Boto.
That is the origin of the village Murboto.
Asal-usul Desa Ngampel
Pada suatu hari ada
seorang janda yang sangat cantik dan pandai, dan ada juga satu raksasa yang
ingin memperistri janda tersebut, suatu hari raksasa itu bertanya pada janda
itu “Apakah kamu bisa memasak sayur dan nasi untukku?” si janda menjawab : “Ya,
aku bisa tapi aku mau jika kau memberi sebakul sayur dan beras untukku”.
Raksasa tersebut bersedia memberikan sebakul sayur dan beras untuk si Janda. Si
Janda mulai memasak sayur jantung pisang tapi si Janda tersebut pintar karena
dia tidak mau dijadikan istri si raksasa tersebut dia mengiris tangannya
sendiri, kemudian sayur tadi dikasihkan kepada raksasa dan raksasa tersebut
bertanya kepada si Janda : “ Kenapa
sayur ini ada jarinya?” Janda menjawab “ Saya sengaja menaruhnya agar kelihatan
enak”. Raksasa tersebut marah si Janda berlari dikejar raksasa, hingga janda
tersebut nafasnya sampai tepel-tepel, sehingga Dukuh tersebut diberi nama
Ngampel.
THE ORIGINS OF THE VILLAGE NGAMPEL
One day there was a widow
who is very pretty and clever, and there is also a giant who wanted to marry
the widow, one day giant asked the widow "Are you able to cook vegetables
and rice for me?" The widow said: "Yes, I could but I would like it
if you give me a basket of vegetables and rice ". The giants are willing
to provide a basket of vegetables and rice to the widow. The widow started to
cook vegetables banana but the widow is smart because he did not want to be the
wife of the giant he slashed his own hand, then the vegetable was dikasihkan to
the giant and the giant asked the widow: "Why is this vegetable is no
finger?" The widow answered "I deliberately put it to make it look
good". The giant angry widow ran the giant pursued, to the widow of his
breath until Tepel-Tepel, so that Hamlet was named Ngampel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar