Minggu, 14 Februari 2016

SEJARAH DESA PAYAMAN KECAMATAN NGRAHO

SEJARAH DESA PAYAMAN
Menurut orang tua di desa Payaman, pada zaman dahulu ada seorang prajurit yang bernama Arya Jipang mempunyai seekor kuda yang bernama gagakrimang, Arya Jipang mencari tempat untuk memandikan kuda tersebut. Saat sampai diujung barat, Arya Jipang mengincar tempat tersebut untuk dijadikan tempat pemandian kuda, sehingga tempat tersebut dinamai PAYAMAN. Setelah memandikan kuda, Arya Jipang berjalan ke arah timur untuk menempatkan kuda tersebut ke kandang, setelah sampai ternyata kandang tersebut kobong (terbakar) sehingga tempat itu dijadikan MERBONG. Kemudian Arya Jipang mencari tempat mengembala kuda tersebut, dan Arya Jipang menerawang disuatu tempat sehingga tempat tersebut dinamai desa TAWANG, setelah menerawang Arya Jipang berjalan ke arah timur lagi dan mendapatkan tempat yang cocok untuk mengembala kuda tersebut, Arya Jipang mengembala kuda tersebut ditempat itu sehingga tempat itu dinamai desa KLAWARAN. Dan Arya Jipang dijadikan nama jalan di daerah tawang. 



VILLAGE HISTORY Payaman
According to parents in the village Payaman, in ancient times there was a soldier named Arya Jipang have a horse named gagakrimang, Arya Jipang looking for a place to bathe the horse. The time until western tip, Arya Jipang eyeing the venue to be used as a bathhouse horse, so the place was named Payaman. After bathing the horses, Arya Jipang walk eastward to put the horses to the stable, after the cage until it turns kobong (burned) so that the place was used as MERBONG. Then Arya Jipang looking for a place mengembala the horse, and Arya Jipang dreamy in one place so that the place is named after the village of Tawang, after staring Arya Jipang walking east again and get a suitable place to mengembala the horse, Arya Jipang mengembala the horse on the ground so that the spot the village is named after KLAWARAN. And Arya Jipang used as a street name in Tawang area.
Murboto Village
Pada suatu hari ada seseorang yang berjalan-jalan dan orang itu menemukan sebuah sumur di tengah hutan yang tertutupi oleh semak belukar. Setelah orang itu membersihkannya ternyata itu adalah sumur tua yang terbuat dari batu-bata dan di samping sumur itu terdapat gayung emas yang sudah tertutup tanah, dan dedaunan.
Kemudian orang itu memberitahukan pada semua warga bahwa di tengah hutan terdapat sumur dari batu-bata dan gayung emas. Dan mulai sejak itu sumur itu digunakan oleh warga setempat untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Kemudian desa itu dinamakan desa Murboto dari kata Sumur dan Boto. Itulah asal-usul Desa Murboto.



MURBOTO VILLAGE
One day there is someone walking around and people that find a well in the middle of the forest covered by shrubs. Once the person cleaning it turns out it was an old well made of bricks and in addition to the wells already contained gold dipper covered with soil and foliage.
Then that person tells the citizens that there is a well in the middle of the jungle of bricks and scoop gold. And ever since the well used by local residents to meet their daily water needs. Then the village was named village Murboto of said wells and Boto. That is the origin of the village Murboto.



Asal-usul Desa Ngampel
Pada suatu hari ada seorang janda yang sangat cantik dan pandai, dan ada juga satu raksasa yang ingin memperistri janda tersebut, suatu hari raksasa itu bertanya pada janda itu “Apakah kamu bisa memasak sayur dan nasi untukku?” si janda menjawab  :  “Ya, aku bisa tapi aku mau jika kau memberi sebakul sayur dan beras untukku”. Raksasa tersebut bersedia memberikan sebakul sayur dan beras untuk si Janda. Si Janda mulai memasak sayur jantung pisang tapi si Janda tersebut pintar karena dia tidak mau dijadikan istri si raksasa tersebut dia mengiris tangannya sendiri, kemudian sayur tadi dikasihkan kepada raksasa dan raksasa tersebut bertanya kepada si Janda  : “ Kenapa sayur ini ada jarinya?” Janda menjawab “ Saya sengaja menaruhnya agar kelihatan enak”. Raksasa tersebut marah si Janda berlari dikejar raksasa, hingga janda tersebut nafasnya sampai tepel-tepel, sehingga Dukuh tersebut diberi nama Ngampel.



THE ORIGINS OF THE VILLAGE NGAMPEL

One day there was a widow who is very pretty and clever, and there is also a giant who wanted to marry the widow, one day giant asked the widow "Are you able to cook vegetables and rice for me?" The widow said: "Yes, I could but I would like it if you give me a basket of vegetables and rice ". The giants are willing to provide a basket of vegetables and rice to the widow. The widow started to cook vegetables banana but the widow is smart because he did not want to be the wife of the giant he slashed his own hand, then the vegetable was dikasihkan to the giant and the giant asked the widow: "Why is this vegetable is no finger?" The widow answered "I deliberately put it to make it look good". The giant angry widow ran the giant pursued, to the widow of his breath until Tepel-Tepel, so that Hamlet was named Ngampel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar